Overwatch World Cup: Panggung Esports yang Mendunia

Overwatch, game besutan Blizzard Entertainment ini telah menjadi salah satu game paling populer, terutama dalam ranah esports. Salah satu ajang paling bergengsinya, yaitu Overwatch World Cup pun menarik perhatian seluruh pecinta game dari berbagai belahan dunia.

Lewat artikel ini kamu akan diajak menyelami sejarah, format turnamen, tim-tim peserta, pemain bintang, serta kiprah Indonesia di ajang ini. Jadi, baca sampai selesai menyelami keseruan piala dunia esports penuh aksi dan strategi ini!

Sejarah Overwatch World Cup

Tahun 2016 menjadi pembuka bagi gelaran Piala Dunia Overwatch yang langsung disambut antusias oleh para pemain dan penonton. Format yang menarik dan partisipasi tim dari sejumlah negara menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar. Piala dunia pertama ini menyaksikan Korea Selatan sebagai juaranya.

Di tahun-tahun awal, gelaran olahraga esports kelas dunia ini diselenggarakan bersama BlizzCon, event tahunan Blizzard yang mengumpulkan penggemar game mereka dari seluruh dunia

Pada bulan Juni di tahun yang sama, ESL mengadakan Overwatch Atlantic Showdown, sebuah kompetisi internasional yang diikuti oleh delapan tim esports yang bertanding dalam Gamescom 2016. Turner Broadcasting juga menyelenggarakan turnamen Overwatch Open di waktu yang sama yang pertandingan finalnya disiarkan di saluran TBS.

Selanjutnya, Overwatch World Cup kedua digelar di tahun 2017 dengan sistem seleksi yang berbeda. Di sini, negara-negara peserta memilih Komite Nasional yang bertugas merekomendasikan daftar pemain yang akan berlaga.

Format dan Aturan Turnamen

Pada tahun 2016, formatnya menggunakan empat turnamen kualifikasi untuk menyaring tim yang akan bertanding di babak final. Namun, di tahun 2017 dan 2018, ada perubahan format menggunakan rata-rata peringkat keterampilan pemain terbaik dari setiap negara untuk menentukan negara yang terkualifikasi.

Selanjutnya, pembagian tim yang lolos dilakukan menggunakan format round-robin di babak awal, di mana tim-tim peserta dibagi ke dalam grup dan bertanding satu sama lain. Setiap kemenangan akan menghasilkan poin, dan tim dengan poin terbanyak berhak melaju ke babak berikutnya. 

Setelah itu, format berubah menjadi sistem gugur, di mana hanya tim yang menang yang bisa melanjutkan perjalanan mereka ke babak playoff. Setiap timnya sendiri terdiri dari tujuh pemain, termasuk satu pemain cadangan. Pemain-pemainnya dipilih lewat seleksi nasional yang melibatkan komunitas dan tim ahli untuk mendapatkan pemain terbaik untuk mewakili negara mereka.

Perubahan format kembali terjadi pada Piala Dunia Overwatch 2019. Turnamen ini berjalan dalam tiga tahap yaitu babak penyisihan, babak grup, dan playoff. Negara-negara yang ingin berpartisipasi akan bermain di babak penyisihan, sedangkan lima negara dengan peringkat nasional teratas langsung ke babak grup.

Sepuluh negara yang masuk babak grup dibagi dua grup round-robin, sementara tiga negara peringkat teratas dari setiap grup langsung ke babak knockout. Pemenang di babak final berhak memperoleh medali emas dan yang kalah mendapatkan medali perak. Sementara itu, perebutan medali perunggu dilakukan oleh dua tim yang kalah pada pertandingan semifinal.

Tim-Tim Peserta

Setiap tahunnya, Overwatch World Cup diikuti oleh tim-tim dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina, hingga negara-negara Amerika Latin dan Eropa. Korea Selatan dikenal sebagai raksasa dalam kompetisi ini, sering mendominasi turnamen dan menunjukkan kualitas pemain yang di atas rata-rata.

Disusul oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Inggris yang juga telah menunjukkan peningkatan kualitas permainan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Sejak 2016 Blizzard telah membagi tiga region untuk bertanding yaitu region Amerika, region Eropa, dan region Asia/Pasifik. Dari setiap region akan diambil enam negara, kecuali Amerika yang hanya diwakili oleh empat negara.

Dari region Eropa, Swedia, Prancis, Jerman, Rusia, Finlandia, dan Spanyol turut berpartisipasi pada piala dunia pertama. Mewakili region Asia/Pasifik yang merupakan gabungan Asia, Australia, dan Oceania, mengirimkan Taiwan, Singapura, China, Thailand, Korea Selatan, dan Australia-Selandia Baru. Sementara itu dari region Amerika diwakili oleh Amerika Serikat, Brazil, Chili, dan Kanada.

Pemain-Pemain Bintang

Dalam Overwatch World Cup, banyak pemain bintang yang muncul dan menarik perhatian dunia. Sebut saja pemain dengan panggilan Fleta dari Korea Selatan dan Sinatraa dari Amerika Serikat, yang tidak hanya menjadi andalan tim mereka melainkan juga menjadi ikon di komunitas game ini.

Kemampuan individu para pemain ini sering menjadi pembeda dalam pertandingan, meski kerja sama tim tetap menjadi kunci utama. Overwatch sendiri merupakan game yang sangat mengandalkan koordinasi dan strategi, melihat para pemain bintang berkolaborasi dengan rekan satu tim mereka pun menjadi salah satu daya tarik utama dari turnamen ini.

Kiprah Indonesia di Overwatch World Cup

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan komunitas gaming yang terus berkembang, juga turut berpartisipasi dalam Overwatch World Cup. Meskipun belum dominan di kancah internasional, keikutsertaan Indonesia dalam turnamen ini menunjukkan semangat dan potensi besar yang dimiliki oleh para pemainnya.

Perjalanan Indonesia di Overwatch World Cup

Perjalanan Indonesia di piala dunia dimulai ketika Blizzard mengumumkan turnamen ini pada tahun 2016. Di sini, Blizzard memilih peserta turnamen secara acak berdasarkan peringkat keterampilan di musim pertama pertandingan kompetitif Overwatch.

Selanjutnya, kandidat yang terpilih akan dipilih lagi melalui sistem voting. Di akhir voting, Blizzard mengumumkan beberapa tim kuat yang terpilih dari berbagai negara, mulai dari Amerika, Jerman, Jepang, Korea Selatan, hingga Indonesia.

Tim Indonesia diwakili oleh enam pemain terpilih yang dua di antaranya dipilih langsung oleh kapten tim. Pemain di tim ini terdiri dari Sadkatz sebagai kapten, kemudian MartabakKeju, Clockwise, iKriegz, Cohias dan IANBOT. Dua nama terakhir merupakan pemain pilihan kapten.

Perjalanan Indonesia di ajang ini pun berlanjut sampai edisi 2023 lalu di mana delapan roster dikirim untuk ikut berpartisipasi. Mereka adalah Zeckrom, Shrimp, Proxiezs, SJS, Speed75, Ch3nlee, dan Geecy.

Pemain-Pemain Kunci

Salah satu faktor penting dalam perkembangan tim Indonesia di Piala Dunia Overwatch adalah keberadaan pemain-pemain kunci yang memiliki kemampuan luar biasa. Pemain seperti Dommy dan Darez sering menjadi tulang punggung tim, menunjukkan keterampilan mekanik dan pemahaman strategi yang mumpuni.

Kehadiran pemain-pemain ini tidak hanya membantu tim Indonesia bersaing dengan tim-tim lain, melainkan juga menginspirasi banyak pemain muda di Indonesia untuk serius menekuni Overwatch

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun memiliki semangat dan potensi yang besar, tim Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam Piala Dunia Overwatch. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengalaman internasional dibandingkan dengan negara-negara lain yang lebih dulu berkecimpung di bidang ini.

Selain itu, infrastruktur dan dukungan finansial untuk esports di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar para pemain dapat berlatih dan bertanding dengan optimal. Namun, tantangan-tantangan di atas tidak mengendurkan semangat tim Indonesia. Sebaliknya, mereka terus berusaha untuk beradaptasi dan belajar dari setiap kekalahan untuk terus meningkatkan performa di masa depan.

Bagaimana? Cukup lengkap bukan, informasi tentang Overwatch World Cup di atas? Semoga bisa menambah wawasan kamu dan tentunya bisa memotivasi untuk menekuni game ini karena kesempatan menjadi pemain profesional selalu terbuka bagi yang serius dan ingin berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.