Miasma,-secondary,-dark-bg

Turnamen dan Kompetisi Overwatch di Berbagai Belahan Dunia

Tidak bisa dipungkiri bahwa eSports memiliki peran penting di dalam sebuah franchise game saat ini. Overwatch pun perlu berterima kasih terhadap kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia untuk popularitasnya.

Meskipun menurut pengamat popularitas eSports game ini semakin menurun dibandingkan dengan titel lain, seperti PUBG, penonton masih setia menyaksikan tim maupun gamer mereka berlaga di kompetisi-kompetisi tersebut.

Overwatch

Sistem Tier dalam eSports

Sistem tier atau jenjang di dalam eSports umumnya bukanlah konsep yang resmi. Bahkan, komunitas fans membuat sistem tier sendiri untuk menentukan kompetisi mana yang lebih “prestisius”.

Pada umumnya ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan prestige sebuah turnamen:

1. Viewership

Jumlah penonton yang menyaksikan kompetisi eSports bisa menjadi patokan popularitas dan prestige dari acara tersebut. Karena kebanyakan pertandingan sekarang disiarkan melalui platform seperti Twitch dan YouTube, metrik semacam ini bisa dengan mudah 

Selain melihat data penonton selama setahun belakangan, biasanya juga perlu dilihat jumlah penonton tertinggi. Data ini menunjukkan seberapa besar animo penonton terhadap sebuah acara eSports. Menggabungkan kedua data tersebut memberikan sistem tier yang lebih akurat.

2. Besaran Hadiah (Prize Pool)

Besaran hadiah yang ditawarkan oleh sebuah acara eSports menunjukkan seberapa bonafid acara tersebut. Acara dengan hadiah yang besar akan menarik tim dan pemain yang berpengaruh. Penampilan tim dan pemain yang terkenal pun juga akan menarik perhatian para penonton.

Selain itu, acara yang menawarkan prize pool besar juga mengindikasikan adanya sponsor penting yang mendukung acara tersebut. Keberadaan sponsor strategis semacam ini mengindikasikan prospek acara tersebut.

3. Longevity

Kategori terakhir adalah longevity atau seberapa lama acara eSports sudah berjalan. Sebuah kompetisi yang sudah diadakan selama beberapa tahun tentunya lebih mapan, baik secara konsep maupun popularitas. Tim-tim yang mengikuti acara tersebut juga cenderung lebih dikenal publik.

Meskipun begitu longevity tidak melulu menjadi tolok ukur prestige dari sebuah acara eSports. Ada beberapa acara yang masih baru namun banyak dikategorikan oleh fans sebagai kompetisi yang bonafid karena beberapa alasan, misalnya karena acara itu diadakan oleh pengembang game itu sendiri.

Salah satu contoh tier yang cukup sering diacu adalah dari Liquipedia. Platform tersebut mengategorisasikan level acara esports ke dalam S-tier, A-tier, B-tier, C-tier, D-tier, dan qualifier. S-tier merupakan acara berskala global dengan prize pool cukup besar, sementara D-tier merupakan kompetisi skala kecil.

Berbagai Turnamen Besar

Kalau kamu rajin mengikuti dunia eSports first-person shooter game ini, pasti kamu mengenal beberapa kompetisi berikut:

1. Overwatch League (OWL)

OWL merupakan sebuah turnamen yang diprakarsai langsung oleh sang pengembang game, Blizzard Entertainment. OWL sendiri sering disebut sebagai proyek ambisius karena merupakan liga eSports profesional murni yang pertama. Partisipannya merupakan tim yang merepresentasikan berbagai kota di dunia.

Musim pertama OWL disokong oleh 12 tim di tahun 2018. Meskipun begitu, setelah musim 2023, pemilik tim yang tergabung di dalam OWL menyetujui untuk keluar sehingga OWL sudah tidak lagi dilaksanakan per tahun 2024. Sebagai gantinya, Blizzard memperkenalkan Champions Series (OWCS).

2. World Cup

World Cup merupakan ajang tahunan yang juga diselenggarakan oleh Blizzard. Acara ini memiliki lokasi tetap, yaitu BlizzCon yang berada di Anaheim, California, Amerika Serikat. World Cup pertama kali diadakan pada tahun 2016 dan harus mengalami hiatus di masa COVID-19 selama tiga tahun.

Format turnamen ini bervariasi setiap tahunnya. Pada World Cup di tahun 2023, peserta mengikuti tahap penyisihan awal untuk masuk ke tahap regu, di mana setiap regu terdiri atas lima tim.

3. Overwatch Contenders (OWC)

OWC sering juga disebut sebagai Tier 2. Acara ini juga diselenggarakan oleh Blizzard dan ditujukan untuk orang-orang yang memiliki aspirasi menjadi pemain profesional. Sebelum OWL dimulai, OWC merupakan kompetisi tier tertinggi di Amerika Utara dan Eropa.

Meskipun begitu, dengan dibubarkannya OWL, pihak Blizzard pun membubarkan OWC. OWCS yang mulai diselenggarakan tahun 2024 menggabungkan konsep OWL dan OWC, sehingga pemain baru memiliki kesempatan untuk bersaing dengan pemain yang sudah berpengalaman.

4. Saudi eLeague

Saudi eLeague merupakan sebuah konferensi eSport yang diselenggarakan oleh Saudi Esports Federation. Kegiatan ini sendiri dimulai pada tahun 2020 sebagai usaha untuk menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu pusat eSports dunia.

Liga ini bukan hanya sekadar turnamen Overwatch. Terdapat titel-titel lain yang juga diminati oleh komunitas eSports, seperti DOTA 2, CS: GO, Call of Duty, dan Rainbow Six Siege.

Peraturan Kompetisi

Setiap kompetisi memiliki peraturannya masing-masing. Format pertandingan yang digunakan pun berbeda-beda. Hal semacam inilah yang membuat kompetisi Overwatch tetap menarik meskipun ada banyak macamnya. Penonton disajikan berbagai format kompetisi sehingga segalanya tetap terlihat fresh.

1. OWCS

Musim OWCS, sebagai contohnya, dimulai dengan empat babak utama. Setiap babak terdiri atas tahapan regu (Groups) dan acara utama (Main Event). Sistem kompetisi yang diterapkan adalah Swiss, yang berarti bahwa jumlah pertandingan sudah ditentukan sebelumnya. 

Format Swiss banyak dipilih karena membuat waktu kompetisi lebih singkat sehingga pemain bisa mempertahankan kondisi primanya. Meskipun begitu, tidak semua tim akan saling beradu dengan format pertandingan Overwatch ini.

Baru setelah empat babak utama ini selesai, OWCS Major pun diselenggarakan. Tim harus mengirimkan pemain yang terdaftar dalam Babak 2. Sementara itu, di OWCS Finals, tim harus mengirimkan pemain yang terdaftar di Babak 4.

2. Word Cup

Sementara itu, format yang diterapkan World Cup sedikit berbeda. Kalau kamu seorang pecinta olahraga, seperti sepak bola dan badminton, sistem qualifier kemungkinan cukup familiar. Ada beberapa kompetisi kecil yang disebut sebagai qualifier.

Untuk memeroleh tiket menuju ke World Cup, sebuah tim harus mengumpulkan poin di pertandingan-pertandingan ini. Karena itu, tim yang masuk ke World Cup biasanya adalah tim yang menunjukkan penampilan konsisten sepanjang musim. Biasanya hanya tim yang menduduki peringkat 16 teratas yang lolos qualifier.

Perlu diketahui bahwa qualifier diadakan berdasarkan wilayah: Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa dan Timur Tengah. Sistem regional ini memastikan bahwa setiap wilayah direpresentasikan di dalam World Cup. Kebijakan ini cukup membantu inklusivitas turnamen karena memang ada wilayah yang sangat dominan.

Blizzard sebagai penyelenggara World Cup juga memiliki hak untuk mengirimkan direct invite atau undangan langsung kepada suatu negara untuk berpartisipasi di dalam World Cup. Salah satu negara yang pernah mendapat undangan adalah Cina, karena adanya kendala regulasi terkait dengan partisipasi di qualifier.

Pertandingan Overwatch dirancang sedemikian rupa untuk menghindari kecurangan partisipan. Adanya rekaman pertandingan membantu penyelenggara untuk mendeteksi kecurangan. Apabila terdapat indikasi kecurangan pemain, pihak Blizzard akan melakukan investigasi.

Melakukan kecurangan di dalam turnamen memiliki dampak yang besar. Pemain bisa dilarang mengikuti pertandingan selama waktu tertentu, tergantung dari seberapa parah kecurangan yang dilakukan.

Masih ada lebih banyak lagi pertandingan Overwatch di luar sana, selain yang disebutkan di atas. Beberapa pertandingan yang sifatnya regional bahkan bisa jadi menerapkan peraturan unik yang membuatnya sangat seru untuk diikuti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.