Valorant merupakan game tembak menembak taktis yang dikembangkan oleh Riot Games. Game ini mulai dirilis resmi pada publik pada 2 Juni 2020. Sejak kemunculannya, game ini menarik minat banyak pemain lantaran keseruan yang ditawarkannya. Bahkan saat ini sudah ada kompetisi e-sports valorant yang digelar tiap tahunnya.
Mengenal Kompetisi Game Valorant, VCT
Satu tahun sejak merilis game ini, Riot Games sebagai pengembang menyelenggarakan turnamen e-sports global yang disebut Valorant Champions Tour (VCT). Turnamen ini menyelenggarakan beberapa kompetisi sepanjang setiap musim dan puncaknya ada di Valorant Champions. Kompetisi ini memulai musim perdananya pada tahun 2021.
Awalnya kompetisi VCT dalam tiga tingkatan yaitu Challengers, Masters, dan Champions. Pertandingan dilakukan dalam tujuh wilayah yakni Amerika Utara, Amerika Latin, Brasil, EMEA (Eropa, Timur Tengah dan Afrika), Asia Tenggara (termasuk juga peserta Asia Selatan dan Oseania), Korea, dan Jepang.
Tim-tim yang berkompetisi akan bertanding di level Challengers. Jika lolos, mereka akan melanjutkan ke level Master. Di level ini, tim tidak lagi dibagi berdasarkan wilayah dan 16 tim dengan nilai tertinggi bisa melanjutkan ke tahapan Champions dan bertarung dalam turnamen terakhir yakni VCT.
Namun, pada tahun kedua kompetisi, Riot melakukan beberapa perubahan pada format pertandingan. Meskipun struktur level tak berubah, jumlah tahapan pertandingan Challengers dan Masters dikurangi dari tiga menjadi dua.
Memasuki tahun 2023, format kompetisi kembali berubah. Hanya ada tiga wilayah kompetisi yakni Amerika, EMEA, dan Pasifik. Tak ada lagi fase challengers karena setiap wilayah memiliki kompetisi domestik tersendiri sebagai seleksi untuk lolos ke tahapan Masters dan Champions.
Tim Unggulan di Kompetisi Game Valorant
Berdasarkan kompetisi VCT 2023, berikut 5 tim e-sports unggulan yang ada di dunia.
- Paper Rex (PRX)
Tim esports unggulan pertama adalah Paper Rex dari Singapura. Tim ini berhasil menjuarai musim perdana VCT Pasifik. Puncak kesuksesan mereka ketika berhadapan dengan tim asal Amerika Utara, Evil Geniuses dalam grand final VCT 2023. Meskipun kalah, kerja keras dan disiplin tim patut dicontoh oleh tim lain.
- Evil Geniuses (EG)
Evil Geniuses merupakan tim esports yang menjuarai VCT 2023. Padahal sejak awal kompetisi, tim mereka paling banyak mendapatkan kritik baik dari jumlah pemain dan strategi yang diterapkan pelatih. Namun, setelah melakukan beberapa pembenahan, performa tim pun melejit dan berhasil meraih kemenangan.
- Fnatic
Meskipun gagal memenangkan gelar liga VCT EMEA serta mencapai grand final di VCT Champions, Fnatic merupakan tim paling konsisten. Sepanjang kompetisi, mereka tercatat hanya kalah dalam tiga pertandingan. Tim asal London ini kabarnya akan melakukan perubahan kepelatihan demi menyambut musim 2024.
- LOUD
Meski tim ini kehilangan dua pemain kunci, Sazy dan pANcada sebelum musim 2023, mereka menemukan cara untuk bangkit kembali dan bermain apik sepanjang tahun. Setelah serangkaian hasil mengesankan, LOUD akhirnya menjuarai VCT 2023: Amerika setelah hanya kalah satu game.
- Liquid
Liquid merupakan tim yang diprediksi akan mendominasi kompetisi kompetisi Valorant 2023. Namun sayang, hasil mengecewakan membuat tim ini mengevaluasi kegagalan tim dan merombak rosternya. Mereka mendatangkan eks pemain Fnatic, Enzo dan Mistic demi menyempurnakan strategi kemenangan di tahun ini.
Pemain Bintang di Kompetisi Game Valorant
Bagi Anda penikmat turnamen Valorant, berikut 5 pemain bintang yang wajib disaksikan aksinya.
- Max ‘Demon1’ Mazanov
Jagoan Evil Geniuses ini tampil luar biasa di Valorant Champions 2023. Dia berhasil menyelesaikan event dengan rating VLR tertinggi untuk rasio Kill/Death, Kills Per Round dan persentase headshot. Demon1 juga mencatat lebih dari 100 pembunuhan pertama melawan LOUD dan melakukan 101 pembunuhan di lima peta game.
- Emir ‘Alfajer’ Beder
Sebagai Sentinel, pemain asal Turki ini mungkin tidak punya gaya bermain yang mencolok. Namun, ia konsisten mengumpulkan banyak kill dalam satu ronde serta mempertahankan seluruh area untuk timnya. Ia menunjukkan keahliannya di kompetisi VCT EMEA dan menempati peringkat lima besar di berbagai peringkat statistik.
- Leo ‘Leo’ Jannesson
Leo bergabung dengan Fnatic pada musim 2023 dan telah menjadi salah satu pemain Inisiator paling sukses. Di VCT LOCK//IN, Leo menduduki peringkat tiga teratas secara statistik dalam peringkat VLR dan rasio kill/death. Di kejuaraan dunia, ia masuk peringkat lima besar dalam peringkat VLR, K/D dan tingkat Kill/Assist/ Trade/ Survive.
- Nikita ‘Derke’ Sirmitev
Derke adalah salah satu pemain dengan masa jabatan terlama di Fnatic. Menggunakan Jett sebagai agen, ia berhasil meraih rating terbaik ketiga di VCT LOCK//IN. Sayangnya, ketika berkompetisi di Valorant Championship, Derke mengalami penurunan performa karena rekan satu timnya yang lain meningkat dalam hal fragging dan impact.
- Erick ‘aspas’ Santos
Sepanjang tahun 2023, aspas melanjutkan performa hebatnya dari Valorant Champions 2022 dan merupakan alasan mengapa LOUD berhasil mencapai Grand Final VCT berturut-turut. Pemain muda ini mendapat panggilan dari banyak tim ketika dia memasuki pasar terbuka selama off-season.
Demikianlah perkembangan terbaru dari Game Valorant. Untuk menyambut tahun kompetisi 2024, kamu bisa memantau perkembangannya baik lewat kanal berita maupun media sosial Riot atau tim favoritmu.