Miasma,-secondary,-dark-bg

Perkembangan eSports Counter Strike di Tingkat Global

eSports atau secara harfiah berarti olahraga elektronik merupakan fenomena global yang telah “merajalela” dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu game yang memainkan peran krusial dalam pertumbuhan industri eSports adalah Counter Strike. Dengan komunitas yang besar dan turnamen yang tak kalah menarik dari game lainnya, Counter Strike menjadi salah satu game yang paling populer di ranah eSports.

Counter Strike

Sejarah eSports Counter Strike di Tingkat Global

Sejak seri perdananya dirilis lebih dari dua dekade yang lalu, Counter Strike telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon dalam dunia eSports. Sejarah kompetisi game FPS ini dimulai pada tahun 2000 silam dengan digelarnya turnamen tingkat lokal dan regional untuk versi pertama game tersebut.

Namun, titik penting dalam perjalanan sejarah eSports Counter Strike di tingkat global dimulai pada tahun 2001. Kalau itu, diselenggarakan turnamen Cyberathlete Professional League (CPL) Winter Championship di Texas yang sekaligus menjadi tuan rumah bagi kompetisi “Major” pertama. Turnamen ini mampu menarik perhatian dunia dengan hadiah senilai 150.000 dolar AS dan dimenangkan oleh tim asal Swedia, Ninjas in Pyjamas.

Era keemasan Counter Strike terus berlanjut hingga tahun 2002. Pada saat itu, Electronic Sports World Cup dan World Cyber Games juga menyelenggarakan turnamen Counter Strike. Turnamen-turnamen tersebut diselenggarakan setiap dua tahun sekali bersama CPL. Setiap kali diselenggarakan, kedua turnamen ini selalu menjadi sorotan utama bagi kalangan penggemar Counter Strike hingga tahun 2007. Pada masa-masa itulah, turnamen Counter Strike memasuki era “Golden Age” karena berhasil mendominasi dunia eSports.

Namun tantangan muncul saat Valve mengalami kesulitan untuk mengembangkan Counter Strike versi 1.6 karena tingkat skill serta mekanik permainannya yang cukup tinggi. Kala itu, perilisan CS untuk Xbox kalah populer dari Call of Duty dan Halo.

Kemudian pada 1 November 2004, sekuel resmi CS, yakni Counter Strike: Source (CS:S) resmi dirilis. Namun game ini justru mendapat kritikan dari komunitas gamer karena memiliki tingkat skill yang lebih rendah dibanding CS 1.6. Hal ini otomatis menyebabkan perpecahan dalam komunitas CS terkait versi manakan yang harus digunakan untuk turnamen eSports.

Semenjak saat itulah, kompetisi Counter Strike perlahan-lahan mulai meredup hingga akhir 2000-an dan sekitar awal tahun 2010. Penyebabnya adalah perbedaan preferensi seri game yang harus dimainkan dan juga karena popularitas game MOBA yang mengalahkan popularitas Counter Strike di ranah eSports.

Dua tahun berikutnya, tepatnya pada 2012, Valve merilis seri terbaru Counter Strike, yakni Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Seri game satu ini berhasil membangkitkan kembali popularitas CS. Awalnya, game ini mendapat kritik pedas dari para kritikus karena mekaniknya yang buruk, terlalu banyak bug, dan permainannya yang cenderung tidak fair.

Namun, setelah beberapa bulan perilisan, CS:GO menjadi lebih baik. Popularitasnya makin meroket setelah kemunculan layanan streaming video game seperti Twitch dan Ustream. Kemudian pada 2013, Valve menyelenggarakan turnamen CS:GO pertama dengan hadiah senilai 250.000 dolar AS. Turnamen ini termasuk kompetisi “Major” yang kemudian juga diselenggarakan di acara DreamHack Winter 2013 dan menjadi turnamen paling bergengsi dalam sejarah eSports CS:GO.

Pengaruh Turnamen Counter Strike terhadap Industri eSports

Turnamen Counter Strike tak hanya memengaruhi industri eSports, tetapi juga dunia game secara keseluruhan. Pertama, mereka menarik banyak perhatian terhadap game tersebut, baik dari pemain, penggemar, maupun sponsor. Hal ini tentunya menghasilkan pendapatan besar bagi para penyelenggara, pemain, sekaligus pengembang game tersebut.

Di sisi lain, kompetisi CS juga memengaruhi pola pikir para developer dalam mengembangkan permainan. Para developer berusaha untuk menciptakan game yang jauh lebih kompetitif, fair, dan menarik untuk dimainkan dalam kompetisi eSports. Dengan kata lain, mereka harus mempertimbangkan setiap detail dalam game agar permainan tetap adil.

Turnamen Counter Strike juga membuka peluang bagi para pemain untuk menjadi pro-players. Mereka yang memiliki skill di atas rata-rata dalam game ini bisa meraup pendapatan fantastis dari hadiah turnamen, sponsor, hingga royalti. Pencapaian ini secara langsung mengubah paradigma tentang apa yang bisa dicapai melalui hobi bermain game dan menekuninya sebagai salah satu karier yang membanggakan.

Jadi, turnamen Counter Strike tak hanya berdampak pada industri eSports dengan mendongkrak popularitasnya. Namun, turnamen CS juga memengaruhi industri game secara keseluruhan dengan mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dan membuka pintu peluang bagi para pemain untuk bisa meraih kesuksesan profesional dalam bermain game. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Counter Strike tetapi menjadi salah satu franchise game paling krusial sekaligus paling berpengaruh dalam sejarah industri game dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.