Selain tema militer dan cerita yagn solid, seri Call of Duty memiliki ciri khas lain yang membuatnya berkesan di hati penggemar: aspek audio. Tidak hanya musik, ambient sound dan desain audio dari seri game hasil kerja sama Activision dengan studio-studio ternama mengantarkan COD meraih gelar Best Audio Design pada 2019.
Lalu, kenapa audio bisa menjadi aspek yang sangat penting, terutama untuk genre tactical shooter seperti COD?
Aspek Teatrikal
Kini, video game tidak lagi sekadar media untuk bermain melepas penat saja. Banyak pengembang dan kreator yang membuat game sebagai medium untuk bercerita. Artinya, banyak video game saat ini ibarat sebuah film yang menceritakan sebuah narasi cerita. Bedanya, cerita dalam film dikomunikasikan secara searah, sedangkan dalam permainan video, pemain seolah-olah terlibat langsung sebagai karakter di dalam cerita.
Oleh karena itu, suara berperan penting sebagai salah satu aspek dalam permainan. Sama halnya dengan film, aspek audio seperti efek suara, musik latar, dan tata suara dapat mendukung narasi yang diceritakan.
Dalam konteks Call of Duty, aspek audio yang dibenamkan dalam game memberikan kesan dramatis. Dipadu dengan latar cerita yang bertema militer, pemain dibuat seolah mereka sedang menonton film perang. Bahkan, aspek audio dalam Modern Warfare (2019) yang didesain secara apik mengantar judul ini memenangkan kategori Best Audio Design dallam ajang The Game Awards 2019. Pada gelaran The Game Awards 2022, Modern Warfare II masuk ke nominasi yang sama, tetapi kalah dari God of War: Ragnarok.
Keberadaan nominasi Best Audio Design dan Best Score and Music dalam gelaran The Game Awards menunjukkan seberapa penting aspek suara dalam video game. Sebagai ajang penghargaan tertinggi dalam industri video game, bisa lolos sebagai nominasi dalam salah satu kategori The Game Awards saja sudah menjadi penghargaan tersendiri terhadap kualitas suara yang dibuat.
Efek Suara Realistis
Berbeda dengan film kebanyakan, permainan video berusaha memberikan suatu pengalaman bermain yang imersif. Pihak pengembang, terutama pada game AAA, menekankan aspek imersif ini untuk membuat pemain seolah-olah ‘masuk’ ke dalam dunia dalam game yang dimainkan.
Salah satu cara mencapai pengalaman imersif ini adalah dengan menggunakan efek suara yang realistis. Sound designer melakukan riset terhadap berbagai jenis suara yang akan digunakan di dalam game dan bagaimana suara tersebut dihasilkan. Untuk kasus gim tactical shooter seperti seri Call of Duty, salah satu tipe suara yang harus didesain adalah suara khas yang dihasilkan oleh senjata yang digunakan.
Cara lain untuk membuat aspek audio terasa imersif adalah dengan mensimulasikan arah sumber suara. Untuk mencapai hal ini, suara lingkungan atau ambient sound harus dirancang sedemikian rupa untuk mensimulasikan situasi yang sebenarnya. Misalkan sumber suara berasal dari belakang karakter, maka suara harus disimulasikan seolah-olah berasal dari belakang pemain.
Sebagai contoh, bayangkan kamu sedang bermain COD Zombies dan sedang berada dalam posisi terkepung dari segala arah. Mayat hidup datang dari arah depan, belakang, dan samping kiri-kanan. Dalam situasi ini, pengalaman bermainmu bisa dibilang realistis jika kamu mendengar suara-suara yang dihasilkan para zombi dari segala arah.
Untuk mencapai pengalaman suara imersif yang maksimal, memang desain suara yang dibuat oleh pengembang saja tidak cukup. Pengalaman imersif akan lebih terasa jika kamu bermain menggunakan headphone atau earphone. Untuk mendukung pengalaman imersif ini, sebaiknya gunakanlah earphone atau headphone yang dilengkapi dengan fitur Surround Sound.
Membangun Tensi
Sama seperti dalam film, sound design yang tepat akan membantu membangun tensi permainan. Suara langkah kaki, tembakan, deru mesin kendaraan tempur, desingan peluru—suara-suara semacam ini bisa membangun tensi yang tepat ketika kamu sedang bermain game dengan latar cerita konflik militer seperti COD. Suara-suara ini bisa membuat adegan yang ditampilkan terasa dramatis, namun tetap realistis.
Selain efek suara, pemilihan musik juga berperan penting untuk membangun tensi. Bayangkan kamu sedang menyerang base lawan, tetapi musik yang dimainkan terdengar seperti musik pasar malam. Tidak nyambung, blas. Tugas menyesuaikan musik latar dengan adegan dibebankan kepada music director atau music composer.
Tugas music director dalam pengembangan game pada dasarnya sama dengan music director untuk teater dan opera. Seorang music director harus mengerti pesan apa yang ingin disampaikan dalam sebuah adegan. Setelah itu, music director akan membuat, mengaransemen, memproduksi, dan memilih musik latar yang sesuai dengan adegan.
Misalnya, untuk adegan dramatis seperti kematian karakter, komposer membuat musik yang terdengar mellow dan lembut. Untuk pertempuran melawan antagonis utama atau final boss dalam gim, musik yang diproduksi terkesan upbeat, menghentak, dan membangkitkan semangat.
Penutup
Dengan makin berkembangnya industri game, sebuah game tidak lagi merupakan permainan semata, melainkan menjadi medium hiburan yang lengkap secara audio-visual. Oleh karena itu, aspek audio yang imersif tidak bisa dikesampingkan dalam pengembangan sebuah game. Aspek ini jugalah yang menjadi salah satu ciri khas dari gim dengan genre tactical shooter seperti Call of Duty.