Peran dan Strategi Bermain dalam Counter Strike

Counter Strike (CS) merupakan salah satu game first-person shooter (FPS) paling populer di dunia. Untuk bisa keluar sebagai pemenang dalam CS, tentunya kamu perlu memahami peran-peran dari setiap karakter dan strategi ala pro-player

Counter Strike

Klasifikasi Peran dalam Counter Strike

Dalam Counter Strike, setiap pemain memegang peran yang berbeda-beda. Masing-masing peran juga memiliki dampak langsung terhadap kesuksesan tim. Berikut ini penjelasan lebih rinci terkait masing-masing peran yang ada dalam Counter Strike.

1. Entry fragger

Entry fragger merupakan ujung tombak dalam setiap tim. Tugas utamanya adalah untuk menjelajahi medan pertempuran terdepan sambil mencari tahu di mana posisi musuh berada. Mereka juga harus memiliki nyali dan keterampilan menyerang yang cukup agresif agar dapat membuka jalan bagi anggota lainnya.

Kemampuan refleks yang cepat sangat diperlukan oleh entry fragger karena mereka diharuskan untuk bisa bereaksi dengan cepat dalam segala situasi berbahaya. Pemain esports ternama seperti Rain dari FaZe Clan merupakan salah satu contoh pro-player yang andal dalam memainkan peran ini.

2. Support

Peran support sangat penting, khususnya dalam memberikan dukungan terhadap pemain yang berperan sebagai entry fragger. Pemain support bertugas untuk memberikan bantuan terhadap entry fragger dalam menghadapi musuh. 

Di samping itu, pemain support juga bertanggung jawab untuk menghabisi musuh yang sudah terlebih dahulu dilukai oleh entry fragger. Pro-player seperti KRIMZ dari klub esports Fnatic merupakan salah satu contoh pemain support yang cukup andal.

3. Lurker

Dalam game Counter Strike juga terdapat pemain yang berperan sebagai lurker. Lurker sendiri bekerja secara terpisah dari anggota tim lainnya. Sebab, tugas utamanya adalah untuk mengejutkan lawan dari belakang maupun sisi lain pertahanan musuh. Pemain yang memainkan peran ini harus memiliki pemahaman strategi yang mendalam untuk bisa mengambil keputusan yang tepat di waktu yang tepat. Pro-players seperti Ropz dari Mousesports dan Olofmeister dari FaZe Clan merupakan contoh pemain yang mampu memainkan peran lurker dengan baik.

4. Riflers dan AWPers

Riflers merupakan pemain yang menggunakan senjata rifle, sementara AWPers fokus pada penggunaan senjata sniper (AWP). Umumnya, sebuah tim terdiri dari 1 AWPer dan 4 riflers. AWPer bertugas sebagai penembak jarak jauh yang dapat menaklukkan musuh lewat satu tembakan saja. Sementara itu, riflers bertugas untuk memberikan tembakan yang presisi sekaligus memberikan bantuan serangan terhadap anggota tim.

5. In game leader

Sesuai namanya, in game leader merupakan pemimpin dalam tim. Tugas utamanya adalah menentukan strategi sekaligus koordinasi setiap anggota tim. Pemain yang berperan sebagai in game leader harus memiliki pemahaman yang mendalam terkait kemampuan setiap pemain dalam tim. Mereka juga harus memahami situasi yang terjadi di medan perang. Pro-players seperti FalleN dari SK Gaming merupakan salah satu pemain yang dapat memainkan peran in game leader dengan optimal.

Strategi Pro-Player dalam Bermain Counter Strike

Buat para pemula, tentunya ingin sekali bisa memenangkan laga dalam Counter Strike. Untuk mewujudkan impian tersebut, tak ada salahnya untuk belajar dari para pemain profesional. Para pro-players umumnya tak hanya mengandalkan keterampilan individu untuk bisa menang. Mereka juga mengandalkan strategi tim yang solid untuk bisa mengalahkan musuh. Salah satu strategi yang paling kerap digunakan oleh para pro-players adalah formasi bertahan dan penyerangan.

Formasi 3-1-1 atau 1-1-3 merupakan formasi yang umum digunakan dalam Counter Strike. Jadi, dalam satu tim terdapat 3 pemain sebagai riflers, satu sebagai AWPer, dan satu sebagai lurker. Dengan formasi ini, tim dapat memiliki keseimbangan yang optimal antara pertahanan dan serangan. 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lurker bertanggung jawab untuk memberikan serangan kejutan terhadap lawan dari sisi lain pertahanan. Sementara itu, AWPer bertugas memberikan serangan dari jarak jauh dan riflers bertugas sebagai ujung tombak dalam setiap serangan tim.

Selain itu, ada juga strategi 2-3 yang difokuskan pada serangan jarak jauh dengan melibatkan dua pemain sebagai AWPer. Formasi ini cenderung lebih unggul dalam serangan jarak jauh, tetapi juga membuat tim sedikit rentan terhadap serangan lawan dari belakang maupun dari sela-sela pertahanan.

Selain menggunakan formasi tertentu, pemain juga harus mampu beradaptasi dengan segala bentuk situasi di medan perang. Mereka harus memiliki keterampilan untuk berganti peran sekaligus strategi yang sesuai dengan kebutuhan tim. Sebagai contoh, seorang rifler harus mampu mengambil peran sebagai AWPer atau lurker untuk menghadapi tantangan yang tiba-tiba muncul.

Jadi, kemampuan untuk beradaptasi dengan segala bentuk situasi sangat diperlukan dalam Counter Strike selain dengan memahami peran masing-masing. Lagi pula, para pro-players juga terus mengasah kemampuan bermain mereka agar lebih responsif terhadap perubahan. Otomatis, para pemula juga harus demikian bila ingin menang dalam permainan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.