Proses Rumit di Balik Layar Pembuatan Call of Duty

Kampanye Call of Duty (CoD) sudah dimulai sejak tahun 2003. Selama dua dekade lebih, Activision telah merilis sekitar 25 judul berbeda. Masing-masing dengan konten cerita unik dan narasi yang kuat. Mulai dari macam-macam pertempuran klasik Perang Dunia 2, sampai operasi khusus di Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan lainnya.  

Siapa Saja Orang di Balik Layar?

Pasti tidak gampang, mengembangkan gim dengan narasi yang mendalam, plus cerita yang rumit seperti Call of Duty. Seri pertama dikembangkan oleh Infinity Ward, mengambil latar Perang Dunia 2. Kemudian, Treyarch dan Sledgehammer juga terlibat dalam pembuatan seri-seri terbaru lainnya sejak 2007.

Tim internal masing-masing pengembang memiliki penulis skenario, narator, dan desainer naratif yang bekerja sama untuk memberikan kisah kuat dalam permainan. Selain itu, mereka juga melibatkan beberapa nama penulis yang cukup populer. Di antaranya, Stephen Gaghan, David S. Goyer, Brian Bloom, Brett Robbins, Taylor Kurosaki, dan Jacob Minkoff. 

Nama-nama besar itu, masing-masing memiliki peran tersendiri dalam beberapa serial Call of Duty. Contohnya Stephen Gaghan, pemenang Oscar 2006 kategori Naskah Asli Terbaik, yang terlibat dalam penulisan Ghosts (2013). 

Brett Robbins, yang didatangkan langsung untuk membantu menulis cerita dalam WWII (2017). Atau Taylor Kurosaki, Direktur Narasi Infinity Ward yang berperan penting dalam pengembangan Modern Warfare (2019). 

Sumber Inspirasi

Penulisan naskah Call of Duty terinspirasi dari berbagai peristiwa di dunia nyata. Salah satunya pada seri pertama yang mengambil latar Perang Dunia II. Di mana pemain akan memerankan tokoh prajurit dari tiga negara berbeda, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet. 

Misi pertama menggambarkan peristiwa penyerangan Normandia dari perspektif pasukan terjun payung Amerika Serikat. Lalu pada sesi prajurit Inggris, pemain memerankan paratroopers Inggris dalam Operasi Tonga yang menyasar wilayah Caen, Prancis. Sementara dalam sesi Uni Soviet, pemain mengambil bagian dalam penyerbuan untuk merebut Stalingrad dari pasukan Nazi. 

Selain kisah nyata, para penulis naskah juga terinspirasi dari sejumlah judul film perang. Sebut saja Black Hawk Down, film drama perang bertabur bintang dengan sutradara Jerry Bruckheimer dan Ridley Scott. Film rilisan tahun 2001 ini menjadi sumber tercetusnya ide “Modern Warfare (2007)” yang mengambil setting Timur Tengah.

Lebih lanjut, seri-seri awal CoD juga menginspirasi pengembangan bagi rilisan-rilisan terbarunya. Jacob Minkoff sendiri, yang juga penggemar setia game CoD, menjelaskan bahwa ia merasakan pengalaman berbeda saat memainkan seri-seri lama. Dan ketika ia punya kesempatan bekerja untuk Activision, maka ia ingin menyempurnakannya. Itu terbukti dengan hasil karyanya bersama Taylor Kurosaki di Modern Warfare

Proses Penulisan Naskah

Proses penulisan naskah pun tidak sederhana.  Seorang penulis naskah kelas Oscar seperti Stephen Gaghan bahkan membutuhkan proses adaptasi terlebih dulu untuk bisa menyesuaikan idenya dengan penulisan gim. 

Dalam praktiknya, tim penulis dan pengembang game akan berkolaborasi dengan intensif. Pertama-tama, penulis bisa mencetuskan ide karakter, alur, beserta plot cerita yang akan disajikan. 

Selama proses penulisan, penulis dan pengembang game melakukan penelitian mendalam untuk mendapatkan gambaran lebih detail tentang ide cerita. Penelitian itu, termasuk berkunjung ke berbagai lokasi sesuai plot cerita. Juga mempelajari strategi militer, baik dengan konsultasi maupun membaca buku. 

Bahkan untuk memberikan pengalaman lebih baik, tim sampai harus mencari benda-benda asli yang berhubungan dengan cerita. Misalnya untuk World War II, setidaknya mereka harus menemukan koleksi senjata, seragam, hingga artileri yang dipakai dalam peperangan pada era klasik tersebut. 

Berbagai hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk draf naskah yang berisi alur cerita. Lalu draf diteliti kembali oleh tim produksi game untuk mencari berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki. Selanjutnya, tim penulis melakukan revisi-revisi yang diperlukan, sebelum kemudian dituangkan menjadi gameplay.

Dari Cerita Menjadi Gameplay

Gameplay adalah mekanisme yang mengatur interaksi pemain dengan game. Sebelum menghasilkan pengalaman gameplay menarik seperti Call of Duty, tim pengembang melakukan berbagai tahapan kerja. Seperti sudah disinggung sebelumnya, diawali dengan penelitian pengembangan naskah cerita. 

Naskah yang sudah fix selanjutnya dituangkan dalam bentuk permainan. Tentunya ini juga melalui berbagai prosedur pengujian, untuk memastikan sinkronisasi optimal antara naskah dengan game. Ini penting, agar cerita yang menarik juga dapat berfungsi dengan baik dalam gameplay.  

Taylor Kurosaki, dalam rilis resmi Activision pernah menuturkan bahwa perang adalah hal yang sangat kompleks. Ia berpendapat bahwa dalam perang tidak ada tokoh yang benar-benar baik atau jahat.

“Kita harus mengandalkan hati nurani kita sendiri, untuk membawa kita melewati dan menavigasi skenario yang rumit ini,” katanya menyimpulkan. Kesimpulan itu sendiri diperoleh Taylor Kurosaki setelah ia melewati proses penulisan Modern Warfare. 

Oleh karena itu, pada akhirnya CoD dihadirkan dengan cara paling realistis, sesuai kemampuan para pengembangnya. Namun, telah terbukti bahwa game ini menjadi salah satu yang terpopuler. Bahkan,  CoD juga sempat menjadi permainan dengan angka penjualan tertinggi di dunia pada 2007-2008.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.