Kritik dan Tantangan untuk Pembaruan Counter Strike

Telah menjadi game first person shooter (FPS) yang banyak digandrungi sejak dirilis pada 1999, pada 2023 lalu Valve baru saja meluncurkan Counter Strike 2 sebagai versi terbaru yang membawa beragam pembaruan. Namun, ternyata pembaruan game Counter Strike ini juga menerima beberapa kritik di berbagai aspek. Berikut ini beberapa di antaranya. 

Counter Strike

Pembaruan Counter Strike

Sebelas tahun setelah merilis Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) pada 21 Agustus 2012, Valve akhirnya merilis game Counter Strike versi terbaru, yakni Counter Strike 2 pada 27 September 2023 lalu. Game tersebut dapat diunduh secara gratis melalui platform Steam bagi para pemain yang telah memiliki versi CS:GO. 

Adapun beberapa pembaruan yang dilakukan Valve dalam Counter Strike 2, antara lain kualitas grafis yang lebih tajam, maps dan efek yang lebih realistis, hingga perubahan sistem mode yang diharapkan mampu memberikan pengalaman bermain yang lebih baik. 

Sejak pertama kali diluncurkan, Counter Strike 2 mendapatkan beragam respons dari komunitasnya. Ada yang memuji pembaruan ini, tetapi tidak sedikit juga yang mengkritik beberapa aspek yang dianggap justru menurunkan kualitas permainan. 

Kritik yang Dihadapi Counter Strike 2

Terdapat beberapa aspek yang dikritik para penggemar Counter Strike dalam pembaruan ini. Apa sajakah? Berikut beberapa di antaranya. 

Berkurangnya Mode

Hal pertama yang dikritik oleh para penggemar Counter Strike adalah bagaimana Valve menghilangkan beberapa mode yang sebelumnya telah ada. Dalam Counter Strike 2, hanya tersedia lima mode permainan, yakni Premier, Competitive, Wingman, Casual, dan Deathmatch. Sementara itu, beberapa mode yang ada di CS:GO, seperti Arms Race, Flying Scoutsman, Demolition, dan Danger Zone dihilangkan. 

Bagi pemain baru, hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, bagi pemain lama yang mode favorit sebelumnya, tentunya hal ini sangat mengecewakan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Valve akan meluncurkan mode lainnya di masa mendatang. Ada dugaan, alasan Valve hanya menyediakan lima mode di atas sebenarnya karena mereka belum mempersiapkan mode lainnya dengan matang. 

Tidak Adanya Konten Baru

Meskipun harus diakui Counter Strike 2 mengalami peningkatan signifikan, baik soal mekanisme permainan maupun visual, sayangnya tidak ada konten baru dalam pembaruan ini. Hal ini dinilai mengecewakan karena saat sebelum diluncurkan, di kalangan pemain muncul rumor bahwa akan ada battle pass atau operation baru. 

Battle pass adalah konten tambahan berbayar yang isinya beragam misi. Setelah menyelesaikan misi, pemain akan mendapat beragam hadiah menarik, seperti skin senjata atau karakter. Walaupun sistem semacam ini mengalami pro kontra di kalangan pemain, namun ketiadaannya tetap menimbulkan kekecewaan bagi beberapa kalangan. 

Mode Competitive Dinilai Membosankan

Selain mode Premier, Valve menghadirkan Competitive Mode sebagai mode utama dalam Counter Strike 2. Format kedua mode ini sebenarnya hampir sama, namun dalam mode Competitive, tidak ada sistem pick and ban peta. Sistem rank mode Competitive pun masih sama seperti CS:GO. Hanya saja, pemain bisa memiliki rank berbeda-beda di setiap map.  

Bagi para penggemar game Counter Strike, mode ini dinilai membosankan. Hal itu karena untuk bisa mendapatkan rank di satu peta, pemain harus memenangkan sepuluh game. Inilah yang membuat proses mendapatkan rank menjadi lebih lama. Kemungkinan, hal itu jugalah yang membuat mode Competitive lebih sepi peminat dibandingkan mode Premier. 

Tidak Konsistennya Scoreboard

Di setiap game dalam Counter Strike 2, setiap pemain bisa melihat penilaian performa masing-masing, seperti jumlah death, kill, dan assist yang dimiliki, melalui scoreboard yang disediakan. Jumlah kill dan assist tersebut nantinya dikonversi menjadi poin yang menentukan peringkat pemain dalam tim. Hal yang kemudian menimbulkan tanda tanya adalah, posisi peringkat pemain justru dipengaruhi damage yang diberikan. 

Dengan kata lain, pemain yang memiliki skor 10 kill, 15 death, dan 2.500 damage akan memiliki skor lebih tinggi dibandingkan yang memiliki 15 kill, 10 death, dan 1.500 damage. Padahal, bila dilihat dari match history, sistem poin yang digunakan sebenarnya diatur sebagaimana dalam versi CS:GO, yakni tim yang berada di peringkat atas adalah yang memiliki kill dan assist terbanyak. 

Dihapusnya Indikator FPS dan Ping

Fitur lain yang dipangkas dalam Counter Strike 2 adalah infikator frame rate (FPS) dan koneksi (ping internet). Dalam versi CS:GO, kedua informasi ini dapat diakses secara mudah dengan mengaktifkan “net_graph”. Namun, dalam Counter Strike 2, pemain hanya dapat memanfaatkan fitur bawaan Steam. Dalam hal ini, pemain perlu terlebih dahulu memencet “Tab” opada keyboard untuk mengakses scoreboard dan mengecek ping. 

Bisa dikatakan, poin ini sebenarnya merupakan kritik minor. Namun, bagi pemain CS:GO, hilangnya fitur ini dinilai cukup mengecewakan dan aneh. Banyak yang menganggap, penghilangan fitur ini dianggap tidak penting dan justru menurunkan kualitas pengalaman bermain. 

Demikian beberapa kritik dan tantangan pembaruan game Counter Strike versi terbaru alias CS2. Beberapa memang sifatnya minor, namun bagi pemain yang sebelumnya telah nyaman dengan fitur yang ada di CS:GO, kekecewaan yang dialami rasanya masuk akal. Namun demikian, meski mendapat beberapa kritik, pembaruan berupa mekanisme gameplay dan kualitas grafis tetap mendapat acungan jempol dari para penggemar Counter Strike.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update, promotions and news.